Kamis, 26 Oktober 2017

Seberapa pantas ?

Aku berfikir apa yang mungkin terfikirkan juga oleh kamu. 
Terkadang kita bertengkar begitu hebat, 
Namun sekejab kita bahkan kembali tenang dan dekat kembali. 
Merasakan kenyamanan yang sejenak sempat menghilang. 
Maaf. 
Aku membuatmu lelah. 
Agar kulihat, setangguh apakah kamu menyikapi aku. 
Sesabar apakah kamu menitahku untuk menjadi lebih dewasa. 
Jangan lelah denganku. 
Sebab, hasil tidak akan menghianati usahanya. 
Untuk mengetahui seberapa pantasnya aku dan kamu tetap menjadi kita. 
Teman. 
Setidaknya kata itulah yang hanya bisa aku gambarkan untuk kita saat ini. 
Apabila menurutmu aku salah. Tegurlah.
Marahlah semarah yang kamu ingin luapkan kepadaku. 
Ingatkan aku sekali lagi. 
Aku pun disini berusaha menjadi yang terbaik. 
Untuk kamu, untuk aku sendiri. 
Dan jangan bosan. 
Jangan meninggalkan hariku dengan kesalahan yang tidak aku pahami. 
Aku butuh kamu untuk aku terus belajar. 
Tapi, jika kamu tak sanggup bertahan. 
Aku tidak akan memaksamu agar tetap disampingku. 
Jikapun suatu saat kamu jenuh dengan adanya aku. 
Tak mengapa. 
Bukankah setiap orang memiliki titik lelahnya masing-masing. 
Tinggalkan saja aku sendiri. 
Meski begitu, aku tidak akan beranjak dari tempat kau meninggalkanku. 
Karena bila nanti kau kembali, kau takkan sendiri. 
Sebab aku akan kau lihat dari jauh pandanganmu membutuhkanku. 
Percayalah.
Resty Fajar Agustin

4 komentar:

  1. Balasan
    1. Kamu jangan sedih. Nanti yang bikin aku senyum siapa?
      #haha

      Hapus
  2. Nice banget rest :) keren tulisan Lo 😉

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduhh malu saya jadinya.
      Makasih mas bro.
      Jangan bosen mampir diblog gue. 😉

      Hapus

Permintaan Maaf(sekali lagi)

Aku yang berhasil melepaskanmu. Keberhasilan yang kini baru kugunakan meski telah terlampau lama. Kau tahu, terlalu sulit bagiku ...