Rabu, 08 November 2017

Hujan

Mendung menyapa, 
Dalam hati sendu. 
Petir mengantar lewat gemuruh. 
Mengetahui hati tengah gaduh. 

Hujan bertamu, 
Ketika rasaku tak menentu. 
Dingin menyambut melalui angin. 
Hangat memeluk bersama kenangan. 

Hujan tak butuh atap. 
Gerimis tak ingin payung. 
Rintik tak harap tengadah tangan. 
Dalam takaran suri mengalun. 

Rintik tidak pernah sepi. 
Hujan tidak pernah luka. 
Gelap menemani, 
Meski tak datang pelangi. 

Rintik hujan melukis warna. 
Mengukir senyum pengagum hati. 
Orang menanti pelangi. 
Aku tidak.
Aku tetap menunggu hujan. 
Walau tak kunjung reda. 

Puisi Hujan, November. 
Dari aku, Penikmat hujan. 
Resty Refatin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Permintaan Maaf(sekali lagi)

Aku yang berhasil melepaskanmu. Keberhasilan yang kini baru kugunakan meski telah terlampau lama. Kau tahu, terlalu sulit bagiku ...