Teruntuk orang yang paling kusayangi.
Sudah seminggu ini rasanya jauh dari kalian. Terasa sepi. Bukan sepi tidak ada teman atau orang lain. Tapi ini sepi yang terkuak dari dalam lubuk hati yang terdalam. Sunyi yang menusuk dalam hati bahwa ternyata ocehan--gurauan, serta nasihat-nasihat itu benar-benar sangat aku rindu. Aku rindu kau bilang jangan begini pun begitu.
Untuk Bapak,
Pak, kau tahu? Anakmu yang biasanya selalu kau ceramahi agar segera bersiap kini sudah mampu mempersiapkan dirinya agar tidak terlambat melaksanakan kewajibannya. Apa kau juga tahu, aku kini sedang bertengkar pada diriku sendiri. "Aku muak naik jemputan pak. Aku rindu kau bonceng dengan sepeda motor, menjelajahi jalan yang belum pernah kulewati. Nanti kau harus tetap ajak aku menelusuri jalan bersama.
Teruntuk Ibu yang kusebut Mama,
Ma, hehehe. Masak apa kau hari ini? Aku ingin kau buatkan masakan favoritku lagi. Sungguh! Aku jarang bohong, masakanmu lah yang masih menjadi nomer satu meski sederhana. Jadi apakah kau masih sering memasak ikan balado, tumis tempe dan sambal teri? Nanti kita makan bersama ya.
Ma, akhir-akhir aku melanggar laranganmu agar penyakitku tidak kambuh. Aku makan itu hampir setiap hari. Eitsss, jangan marah dulu. Untung ada teman-temanku yang mengingatkan. Nah, gitu dong senyum. Cantik kan, aku nya hehehe. Iya, mama lebih cantik.
Teruntuk adikku; Bongsor, Bantet, Bungsu.
Hello sisterrrrrrrrrr! How are you. Jadi apa obrolan yang asyik kita bahas nanti? Tetang pekerjaanku? Tempat tinggal baruku? Kebiasaanku sekarang? Atau sekolah kalian dan kebiasaan kalian sekarang?
Hei Bongsor! Iya elo.
Sudah bereksperimen apa lo sejauh ini? Sudah berhasil membuat berapa kue baru? Sekolah lo bagaimana? Ehmmm, gebetan lo masih komunikasi kah? Wkwk. Enggak. Gue bercanda, tapi seneng kan di ledekin? Hoho
Woi Bantet! Iyak kamu.
Btw, kok aku kangen kita beli bubble bareng ya. Terus bilang "enakan bubble aku." "bubble aku lah." terus kita ber-yeye berdua hahaha. Kapan kita tukeran baju lagi ?enggak deng, aku yang sering minjem kok yak wkwk. Habis ukuran baju kita sama. Jadi, kau yang seumuran orang kerja atau aku yang seumuran anak smp?
Bontot! Hallo dede Bule.
Masih say "nggak ah males?" jadi apa jajananmu masih choki-choki sebanyak lima ribu sekali jajan? Masih suka es nggak? Nanti kita beli berdua ya. Aku yang traktir deh, es krim. Iya, yang mirip magnum itu kan? Ohh, yang merah kuning hijau. Boleh deh. Aku kan baik hati hehe, soalnya kamu belum sekolah sih.
Oiya, masih suka ngedance k-pop nggak? Ayo kita joget bareng.
Aku juga kangen kita tidur berempat terus sempit-sempitan. Yeaaaayyy!
Kangen.
Dari anak dan kakak perempuan yang masih banyak labilnya, hehehe.
Peluk, cium. Mmmuuuaaahh.
Kamis, 13 Desember 2018
Minggu, 09 Desember 2018
Bagimu; Aku tetaplah Koma(,)
Mengapa aku ingin tahu kabarmu? Mangapa tak aku lupakan saja segala tentangmu?
Jadi bagaimana rasanya berpetualang? Sudahkah kini kautemukan jalan pulang? Atau kau hanya kembali datang untuk kemudian menghilang?
Awalnya, kukira kau akan menjadi bagian mengesankan yang tak pernah terlupakan. Aku keliru, tulus bagimu bukan sekadar tentang hati dan rasa.
Mencintaimu lebih banyak dari kata yang mampu aku ucap pun kutuliskan hingga terluka lebih dalam dari rasa yang harus kamu abaikan pun tak terbalas.
Hadir bagimu itu seperti apa? Sementara aku sungguh hanya berakhir singgah. Dan berjuang inginmu itu yang bagaimana?
Sementara aku berusaha kau tetap diam seribu bahasa.
Aku ini manusia yang memiliki hati dan rasa, bukan patung yang membatu lalu bisu pada setiap tingkah dan perlakuanmu.
Apakah sesal bagimu harus aku bersama orang lain lalu kamu kembali?
Atau terlambat menurutmu adalah aku bahagia lalu kamu mencari?
Lucu! Berkali-kali mencari sebuah nama, bagimu; aku tetaplah koma.
Jadi bagaimana rasanya berpetualang? Sudahkah kini kautemukan jalan pulang? Atau kau hanya kembali datang untuk kemudian menghilang?
Awalnya, kukira kau akan menjadi bagian mengesankan yang tak pernah terlupakan. Aku keliru, tulus bagimu bukan sekadar tentang hati dan rasa.
Mencintaimu lebih banyak dari kata yang mampu aku ucap pun kutuliskan hingga terluka lebih dalam dari rasa yang harus kamu abaikan pun tak terbalas.
Hadir bagimu itu seperti apa? Sementara aku sungguh hanya berakhir singgah. Dan berjuang inginmu itu yang bagaimana?
Sementara aku berusaha kau tetap diam seribu bahasa.
Aku ini manusia yang memiliki hati dan rasa, bukan patung yang membatu lalu bisu pada setiap tingkah dan perlakuanmu.
Apakah sesal bagimu harus aku bersama orang lain lalu kamu kembali?
Atau terlambat menurutmu adalah aku bahagia lalu kamu mencari?
Lucu! Berkali-kali mencari sebuah nama, bagimu; aku tetaplah koma.
Langganan:
Komentar (Atom)
Permintaan Maaf(sekali lagi)
Aku yang berhasil melepaskanmu. Keberhasilan yang kini baru kugunakan meski telah terlampau lama. Kau tahu, terlalu sulit bagiku ...
-
Maaf dari aku, untuk aku yang tidak pernah sampai kepada aku. Aku yang telah membiarkan hatiku kamu porandakan. Dan aku yang telah memercay...
-
Andai aku bersayap. Mengudara ku akan hinggap. Mengitari ku akan menari. Dari luka ku harap lupa. Dari sakit ku harap bangkit. Da...
-
Selamanya Meski telah ku jelaskan, kamu tidak akan pernah mendengar Bila hati yang mudah rapuh ini, tak lagi dapat menerimamu Meski kamu ...